Variable Length Subnet Mask ( VLSM) bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu mereka dibanding beberapa aturan umum network-wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS [yang] Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute.
sistem VLSM (Variabel Length Subnet Mask), membantu dan dapat membuat subnet subnet ones dan zeros dikenali dijaringan.
Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM,
, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
Sumber: http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_11945/title_pengertian-vlsm/
http://busran.wordpress.com/2009/02/05/variabel-length-subnet-mask-vlsm/
sistem VLSM (Variabel Length Subnet Mask), membantu dan dapat membuat subnet subnet ones dan zeros dikenali dijaringan.
Contoh :
diberikan Class C network 204.24.93.0/24, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host: netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host(2^5-2=30 hosts) dan 27 bit net, sehingga:
netA (14 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 16 hosts
netB (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.64/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 28 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.96/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 23 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.128/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public(seperti contoh ini) maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini (efisiensi) dapat digunakan metoda VLSM,
, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak (14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2).
2. tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 –> menjadi 32 ip ( /27 )
14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 –> menjadi 16 ip ( /28 )
7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 –> menjadi 16 ip ( /28 )
2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 –> menjadi 4 ip ( /30 )
Sehingga blok subnet-nya menjadi:
netB (28 hosts): 204.24.93.0/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netE (28 hosts): 204.24.93.32/27 => ada 30 hosts; tidak terpakai 2 hosts
netA (14 hosts): 204.24.93.64/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 0 hosts
netD ( 7 hosts): 204.24.93.80/28 => ada 14 hosts; tidak terpakai 7 hosts
netC ( 2 hosts): 204.24.93.96/30 => ada 2 hosts; tidak terpakai 0 hosts
Sumber: http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_11945/title_pengertian-vlsm/
http://busran.wordpress.com/2009/02/05/variabel-length-subnet-mask-vlsm/
Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan komputer.
Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address.
Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.
Network Address
Berfungsi : untuk mewakili network ketika “penerimaan” paket data. Apabila paket data dikirimkan ke alamat ini maka asumsinya paket data ini dikirimkan ke seluruh network, bukan hanya ke satu host saja.
Broadcast Address
Berfungsi : mewakili network ketika “pengiriman” paket data. Jika paket data dikirimkan dari alamat ini, host penerima akan mendeteksi bahwa pengirimnya bukan satu host, melainkan dari satu network.
Kedua alamat ini tidak dapat diberikan kepada host. Kalaupun dipaksakan untuk diberikan maka system akan menolak untuk menerapkannya.
Available Address adalah sekumpulan Alamat IP yang diterapkan sebagai alamat host.
IP Address hakikatnya adalah sekumpulan bilangan biner sebanyak 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik(dot), yang disetiap titiknya terdapat 8 bit. Sebelum ngobrol lebih jauh, (khusus bagi anda yang pemula) : Bit merupakan singkatan dari Binary Digit yang merupakan Binary Number System. Disebut bit, karena memang hanya terdiri dari 2 angka, yaitu 0 dan 1.
DASAR – DASAR PEMAHAMAN
Format angka IP Address yang anda ketahui selama ini merupakan hasil konversi dari bilangan biner menjadi desimal. Misalnya seperti contoh berikut :
Format Desimal : 192.168.1.100
Format Binary : 11000000.10101000.00000001.01100100
Nah, pada format binary, angka-angka desimal tersebut dituliskan menjadi 8 bit pada setiap titiknya. Dimana setiap bit bernilai 0 atau 1. Tentu akan sangat merepotkan jika anda harus membaca IP Address dalam format binary bukan ?.
KELAS IP ADDRESS
Untuk menunjang melonjaknya kebutuhan berinternet, para pakar kemudian membagi IP Address ini menjadi beberapa kelas, yaitu : A, B, C, D dan E. Pada Artikel bagian 1 ini hanya akan dijelaskan mengenai kelas A, B dan C saja.
Pembagian kelas-kelas ini didasarkan pada Network ID dan Host ID. Dengan pengertian bahwa setiap IP Address merupakan pasangan dari Network ID dan Host ID.
Network ID adalah pusat jaringan dari suatu network tempat komputer itu berada. Sedangkan Host ID mengindikasikan komputer itu sendiri. Simpelnya sih, Network ID adalah pengatur kendali, dan Host ID adalah komputer yang masuk dalam lingkungan pengendalian. Lebih gampangnya sih, Host ID itu setiap komputer yang terdaftar dalam suatu jaringan. (susah banget nyusun bahasanya

)
Klasifikasi kelas-kelas IP Address adalah sebagai berikut :
KETENTUAN NETWORK ID DAN HOST ID
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.
Dua alasan utama melakukan subnetting:
Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.?????????????????????????
Gambar diatas menunjukkan sebuah network sebelum dan sesudah subnetting diaplikasikan. Di dalam jaringan yang tidak subnetkan, network ditugaskan ke dalam Address di Class B 144.28.0.0. Semua device di dalam network ini harus berbagi domain broadcast yang sama.
Di network yang ke dua, empat bit pertama host ID digunakan untuk memisahkan network ke dalam dua bagian kecil network – diidentifikasikan dengan subnet 16 dan 32. Bagi dunia luar (di sisi luar router), kedua network ini tetap akan tampak seperti sebuah network dengan IP 144.28.0.0. Sebagai contoh, dunia luar menganggap device di 144.28.16.22 dimiliki oleh jaringan 144.28.0.0. Sehingga, paket yang dikirim ke device ini dikirim ke router di 144.28.0.0. Router kemudian melihat bagian subnet dari host ID untuk memutuskan apakah paket diteruskan ke subnet 16 atau 32.
Subnet Mask
Agar subnet dapat bekerja, router harus diberi tahu bagian mana dari host ID yang digunakan untuk network ID subnet. Cara ini diperoleh dengan menggunakan angka 32 bit lain, yang dikenal dengan subnet mask. Bit IP address yang mewakili network ID tampil dengan angka 1 di dalam mask, dan bit IP address yang menjadi host ID tampil dengan angka 0 di dalam mask. Jadi biasanya, sebuah subnet mask memiliki deretan angka-angka 1 di sebelah kiri, kemudian diikuti dengan deretan angka 0.
Sebagai contoh, subnet mask untuk subnet di Picture 1 – dimana network ID yang berisi 16 bit network ID ditambah tambahan 4-bit subnet ID – terlihat seperti ini:
11111111 11111111 11110000 00000000
Atau dengan kata lain, 20 bit pertama adalah 1, dan sisanya 12 bit adalah 0. Jadi, network ID memiliki panjang 20 bit, dan bagian host ID yang telah disubnetkan memiliki panjang 12 bit.
Untuk menentukan network ID dari sebuah IP address, router harus memiliki kedua IP address dan subnet masknya. Router kemudian menjalankan operasi logika AND di IP address dan mengekstrak (menghasilkan) network ID. Untuk menjalankan operasi logika AND, tiap bit di dalam IP address dibandingkan dengan bit subnet mask. Jika kedua bit 1, maka hasilnya adalah, Jika salah satu bit 0, maka hasilnya adalah 0.
Sebagai contoh, berikut ini adalah contoh network address yang di hasilkan dari IP address menggunakan 20-bit subnet mask dari contoh sebelumnya.
144. 28. 16. 17.
IP address (biner) 10010000 00011100 00100000 00001001
Subnet mask 11111111 11111111 11110000 00000000
Network ID 10010000 00011100 00100000 00000000
144. 28. 16. 0
Jadi network ID untuk subnet ini adalah 144.28.16.0
Subnet mask, seperti juga IP address ditulis menggunakan notasi desimal bertitik (dotted decimal notation). Jadi 20-bit subnet mask seperti contoh diatas bisa dituliskan seperti ini: 255.255.240.0
Subnet mask:
11111111 11111111 11110000 00000000
255. 255. 240. 0.
Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Cuma menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Aturan-aturan Dalam Membuat Subnet mask
00000000 0
10000000 128
11000000 192
11100000 224
11110000 240
11111000 248
11111100 252
11111110 254
11111111 255
Private dan Public Address
Host apapun dengan koneksi langsung ke internet harus memiliki IP address unik global. Tapi, tidak semua host terkoneksi langsung ke internet. Beberapa host berada di dalam network yang tidak terkoneksi ke internet. Beberapa host terlindungi firewall, sehingga koneksi internet mereka tidak secara langsung.
Beberapa blok IP address khusus digunakan untuk private network atau network yang terlindungi oleh firewall. Terdapat tiga jangkauan (range) untuk IP address tersebut seperti di tabel berikut ini. Jika anda ingin menciptakan jaringan private TCP/IP, gunakan IP address di tabel ini.
CIDR Subnet Mask Address Range
10.0.0.0/8 255.0.0.0 10.0.0.1 – 10.255.255.254
172.16.0.0/12 255.255.240.0 172.16.1.1 – 172.31.255.254
192.168.0.0/16 255.255.0.0 192.168.0.1 – 192.168.255.254
Sumber: http://aldino.webatu.com/?p=70
http://ventchay.blogspot.com/2010/10/range-network.html
http://www.thejagat.com/beranda/terbaru/323/Memahami_IP_Address_Bag_1.html
Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address.
Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.
Network Address
Berfungsi : untuk mewakili network ketika “penerimaan” paket data. Apabila paket data dikirimkan ke alamat ini maka asumsinya paket data ini dikirimkan ke seluruh network, bukan hanya ke satu host saja.
Broadcast Address
Berfungsi : mewakili network ketika “pengiriman” paket data. Jika paket data dikirimkan dari alamat ini, host penerima akan mendeteksi bahwa pengirimnya bukan satu host, melainkan dari satu network.
Kedua alamat ini tidak dapat diberikan kepada host. Kalaupun dipaksakan untuk diberikan maka system akan menolak untuk menerapkannya.
Available Address adalah sekumpulan Alamat IP yang diterapkan sebagai alamat host.
IP Address hakikatnya adalah sekumpulan bilangan biner sebanyak 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik(dot), yang disetiap titiknya terdapat 8 bit. Sebelum ngobrol lebih jauh, (khusus bagi anda yang pemula) : Bit merupakan singkatan dari Binary Digit yang merupakan Binary Number System. Disebut bit, karena memang hanya terdiri dari 2 angka, yaitu 0 dan 1.
DASAR – DASAR PEMAHAMAN
Format angka IP Address yang anda ketahui selama ini merupakan hasil konversi dari bilangan biner menjadi desimal. Misalnya seperti contoh berikut :
Format Desimal : 192.168.1.100
Format Binary : 11000000.10101000.00000001.01100100
Nah, pada format binary, angka-angka desimal tersebut dituliskan menjadi 8 bit pada setiap titiknya. Dimana setiap bit bernilai 0 atau 1. Tentu akan sangat merepotkan jika anda harus membaca IP Address dalam format binary bukan ?.
KELAS IP ADDRESS
Untuk menunjang melonjaknya kebutuhan berinternet, para pakar kemudian membagi IP Address ini menjadi beberapa kelas, yaitu : A, B, C, D dan E. Pada Artikel bagian 1 ini hanya akan dijelaskan mengenai kelas A, B dan C saja.
Pembagian kelas-kelas ini didasarkan pada Network ID dan Host ID. Dengan pengertian bahwa setiap IP Address merupakan pasangan dari Network ID dan Host ID.
Network ID adalah pusat jaringan dari suatu network tempat komputer itu berada. Sedangkan Host ID mengindikasikan komputer itu sendiri. Simpelnya sih, Network ID adalah pengatur kendali, dan Host ID adalah komputer yang masuk dalam lingkungan pengendalian. Lebih gampangnya sih, Host ID itu setiap komputer yang terdaftar dalam suatu jaringan. (susah banget nyusun bahasanya
Klasifikasi kelas-kelas IP Address adalah sebagai berikut :
- Kelas A
8 bit pertama adalah Network ID, dan 24 bit berikutnya adalah Host ID
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx Diperlukan untuk jaringan kecil dengan jumlah host besar.
Contoh : 124.241.86.5Artinya : Host ID
241.86.5
berada pada jaringan (Network ID) 124
Jumlah total IP : 16.777.214
- Kelas B
16 bit pertama adalah Network ID, dan 16 bit berikutnya adalah Host IDRange IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx Diperlukan untuk jaringan dan jumlah host sedang (sebanding)
Contoh : 181.21.10.6
Artinya : Host ID
10.6 berada pada jaringan (Network ID) 181.21
Jumlah total IP : 65.532
- Kelas C
24 bit pertama adalah Network ID, dan 8 bit berikutnya adalah Host IDRange
IP :
192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx Diperlukan untuk jaringan besar dengan jumlah Host kecil
Contoh : 192.168.100.4
Artinya : Host ID
4 berada pada jaringan (Network ID) 192.168.100
Jumlah total IP : 254
- Range IP tersebut maksudnya adalah jatah penulisan angka untuk keperluan penulisan Network ID.
- xxx yang dimaksud adalah ruang yang akan diisi dengan Host ID.
KETENTUAN NETWORK ID DAN HOST ID
- Network ID tidak boleh berisi angka 127. Karena angka tersebut merupakan Loop Back yang akan selalu menunjukkan dirinya sendiri. 127 adalah angka yang secara kodrat (guprak) sudah dikontrak sepenuhnya oleh setiap individu komputer.
Jika anda tahu mengenai istilah localhost, maka setiap localhost akan sama dengan 127.0.0.0
- Semua bit dari Network ID dan Host ID tidak boleh bernilai 1. Misalnya berisi 255 yang jika dikonversikan menjadi biner akan menjadi 11111111. Sehingga, format ini adalah SALAH : 255.255.255.255 = 11111111.11111111.11111111.11111111
- Host ID harus unik. Artinya setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki Host ID yang berbeda.
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.
Dua alasan utama melakukan subnetting:
- Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
- Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.?????????????????????????
Gambar diatas menunjukkan sebuah network sebelum dan sesudah subnetting diaplikasikan. Di dalam jaringan yang tidak subnetkan, network ditugaskan ke dalam Address di Class B 144.28.0.0. Semua device di dalam network ini harus berbagi domain broadcast yang sama.
Di network yang ke dua, empat bit pertama host ID digunakan untuk memisahkan network ke dalam dua bagian kecil network – diidentifikasikan dengan subnet 16 dan 32. Bagi dunia luar (di sisi luar router), kedua network ini tetap akan tampak seperti sebuah network dengan IP 144.28.0.0. Sebagai contoh, dunia luar menganggap device di 144.28.16.22 dimiliki oleh jaringan 144.28.0.0. Sehingga, paket yang dikirim ke device ini dikirim ke router di 144.28.0.0. Router kemudian melihat bagian subnet dari host ID untuk memutuskan apakah paket diteruskan ke subnet 16 atau 32.
Subnet Mask
Agar subnet dapat bekerja, router harus diberi tahu bagian mana dari host ID yang digunakan untuk network ID subnet. Cara ini diperoleh dengan menggunakan angka 32 bit lain, yang dikenal dengan subnet mask. Bit IP address yang mewakili network ID tampil dengan angka 1 di dalam mask, dan bit IP address yang menjadi host ID tampil dengan angka 0 di dalam mask. Jadi biasanya, sebuah subnet mask memiliki deretan angka-angka 1 di sebelah kiri, kemudian diikuti dengan deretan angka 0.
Sebagai contoh, subnet mask untuk subnet di Picture 1 – dimana network ID yang berisi 16 bit network ID ditambah tambahan 4-bit subnet ID – terlihat seperti ini:
11111111 11111111 11110000 00000000
Atau dengan kata lain, 20 bit pertama adalah 1, dan sisanya 12 bit adalah 0. Jadi, network ID memiliki panjang 20 bit, dan bagian host ID yang telah disubnetkan memiliki panjang 12 bit.
Untuk menentukan network ID dari sebuah IP address, router harus memiliki kedua IP address dan subnet masknya. Router kemudian menjalankan operasi logika AND di IP address dan mengekstrak (menghasilkan) network ID. Untuk menjalankan operasi logika AND, tiap bit di dalam IP address dibandingkan dengan bit subnet mask. Jika kedua bit 1, maka hasilnya adalah, Jika salah satu bit 0, maka hasilnya adalah 0.
Sebagai contoh, berikut ini adalah contoh network address yang di hasilkan dari IP address menggunakan 20-bit subnet mask dari contoh sebelumnya.
144. 28. 16. 17.
IP address (biner) 10010000 00011100 00100000 00001001
Subnet mask 11111111 11111111 11110000 00000000
Network ID 10010000 00011100 00100000 00000000
144. 28. 16. 0
Jadi network ID untuk subnet ini adalah 144.28.16.0
Subnet mask, seperti juga IP address ditulis menggunakan notasi desimal bertitik (dotted decimal notation). Jadi 20-bit subnet mask seperti contoh diatas bisa dituliskan seperti ini: 255.255.240.0
Subnet mask:
11111111 11111111 11110000 00000000
255. 255. 240. 0.
Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Cuma menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Aturan-aturan Dalam Membuat Subnet mask
- Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, octet pertama dari subnet pasti 255.
- Angka maximal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
- Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 9 bit.
00000000 0
10000000 128
11000000 192
11100000 224
11110000 240
11111000 248
11111100 252
11111110 254
11111111 255
Private dan Public Address
Host apapun dengan koneksi langsung ke internet harus memiliki IP address unik global. Tapi, tidak semua host terkoneksi langsung ke internet. Beberapa host berada di dalam network yang tidak terkoneksi ke internet. Beberapa host terlindungi firewall, sehingga koneksi internet mereka tidak secara langsung.
Beberapa blok IP address khusus digunakan untuk private network atau network yang terlindungi oleh firewall. Terdapat tiga jangkauan (range) untuk IP address tersebut seperti di tabel berikut ini. Jika anda ingin menciptakan jaringan private TCP/IP, gunakan IP address di tabel ini.
CIDR Subnet Mask Address Range
10.0.0.0/8 255.0.0.0 10.0.0.1 – 10.255.255.254
172.16.0.0/12 255.255.240.0 172.16.1.1 – 172.31.255.254
192.168.0.0/16 255.255.0.0 192.168.0.1 – 192.168.255.254
Sumber: http://aldino.webatu.com/?p=70
http://ventchay.blogspot.com/2010/10/range-network.html
http://www.thejagat.com/beranda/terbaru/323/Memahami_IP_Address_Bag_1.html
Sebagaimana pada beberapa pekan lalu , saya melakukan praktek mengenai flow control, dan laporannya dapat di unduh pada link dibawah ini:
http://www.mediafire.com/?a0bubl1z4ys9zdh
http://www.mediafire.com/?a0bubl1z4ys9zdh
Anggota Kelompok :
Abdul Aziz Izudin (1)
Dimas Aulia Tanaya(8)
Rendy Reynaldy (25)
Supriyanto (30)
1. rencana praktek.
a. Mengambil data enkapsulasi dari kegiatan browsing pada website www.lockerz.com
2. Kebutuhan Praktek :
a. alat dan bahan :
- Se perangkat PC yang terkoneksi ke Internet
- Aplikasi wireshark
- Aplikasi Browser
- Aplikasi Microsoft office
- Alat tulis
3. langkah praktek:
- Nyalakan PC lalu buka aplikasi wireshark dengan cara buka start> all program > wireshark
- Setelah itu tampil seperti gambar di bawah
- Klik capture pada toolbar
- Pilih interface yang akan di gunakan, lalu klik start
- Lalu buka browser dan masukan alamat yang akan di tuju.
Kemudian tunggu hingga “Done”
Lalu amati PDU yang terdapat pada list tersebut.
Hasil percobaan
Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa port number dari protocol HTTP adalah “80″. Protocol framenya “eth:ip:tcp:http”dan coloring rule name nya adalah “http”, dan internet protokolnya mengunakan versi “4″. Selain versi 4 ada juga Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Berikut hasil percobaannya :
Hasil analisa praktikum:
Analisa Pertama
Dari Praktek yang dilakukan diketahui :
Frame
- pada frame terdapat waktu masuk dan keluar data, jumlah frame, nomor frame, dan protocol yang sedang aktif yaitu HTTP. Yaitu “Coloring Rule Name” nya adalah HTTP
Kapasitas 1023 bytes, berisi:
Frame time dari frame sebelumnya 0.000631000 seconds
Frame time dari frame pertama 3.785245000 seconds
Protocol in frame eth : ip : tcp : http
Coloring Rule Name : HTTP
Tcp port : 80
Perbandingan dan Penjelasan Mengenai HTTP
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.
Mailto, Protokol mailto digunakan untuk mengirim email melalu jaringan internet. Bentuk format pada protocol ini adalah :mailto:nama_email@namahost contoh : mailto:rendyreynaldy@yahoo.com
Gopher adalah sebuah sistem penerimaan dan penelurusan informasi berbasis menu-style. Dikembangkan di University of Minnesota sebagai sebuah sistem informasi untuk kampus yang besar. Gopher diberi nama demikian setelah seorang maskot universitas mendapatkan ide Gopher yang berarti “go-for” information. Pada saat jumlah content meningkat, dibutuhkanlah sebuah kemampuan navigasi yang berupa sistem menu. Fasilitas pencarian (searching) untuk Gopher adalah Veronica yang dikembangkan sama seperti Archie pada FTP. Jughead, merupakan sebuah service pencarian lokal untuk Gopher dikembangkan untuk memfasilitasi pencarian pada jaringan-jaringan lokal.
TCP/IP (Transmission Transfer Protocol) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network. Hampir semua perangkat keras dan sistem operasi menggunakan TCP/IP.
Pengalamatan pada Ethernet II menggunakan MAC Adress.
Dari Praktikum di atas dapat diketahui :
Analisa Kedua
Ethernet
- MAC address komputer adalahAsustekC_02 : fd : a9 (00:1f:c6:03:fd:a9)
Komputer server AztechEl_97:29:50 (00:30:0a:97:29:50)
Mac address dibuat oleh pembuat kartu jaringan. 24 bit pertama dari MAC address merepresentasikan siapa pembuat kartu tersebut, dan 24 bit sisanya merepresentasikan nomor kartu tersebut. Setiap kelompok 24 bit tersebut dapat direpresentasikan dengan menggunakan enam digit bilangan heksadesimal, sehingga menjadikan total 12 digit bilangan heksadesimal yang merepresentasikan keseluruhan MAC address. Berikut merupakan tabel beberapa pembuat kartu jaringan populer dan nomor identifikasi dalam MAC Address.
Nama-nama vendor Alamat MAC:
a.Cisco Systems
00 00 0C
b.Cabletron Systems
00 00 1D
c.International Business Machine Corporation
00 04 AC
d.3Com Corporation
00 20 AF
e.GVC Corporation
00 C0 A8
f.Apple Computer
08 00 07
g.Hewlett-Packard Company
08 00 09
h.Asustek COMPUTER INC
000C6E
TCP(Transmission Control Protocol)
- dalam transmission control menggunakan port 80 untuk server dan 3539 untuk host. artinya adalah :
Port server = 80
Perbandingan dan Penjelasan Port
• Port 80, Web Server
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,
• Port 81, Web Server AlternatifPort ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,
ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif hosting website
• Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server
• Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH
• Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk hubungan dengan server telnet
• Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg digunakan adalah port 25
• Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp terkena blok.
• Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol) untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail box
• Port 119, News (NNTP) Server
• Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP
• Port 389, LDAP Server
LDAP Directory Access Protocol menjadi populer untuk mengakses Direktori, atau Nama, Telepon, Alamat direktori. Contoh untuk LDAP: / / LDAP.Bigfoot.Com adalaha LDAP directory server.
• Port 143, IMAP4 Server
IMAP4 atau Pesan Akses Internet Protocol semakin populer dan digunakan untuk mengambil Internet Mail dari server jauh.Disk lebih intensif, karena semua pesan yang disimpan di server, namun memungkinkan untuk mudah online, offline dan diputuskan digunakan.
• Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server
Ketika Anda menjalankan server yang aman, SSL Klien ingin melakukan koneksi ke server Anda Aman akan menyambung pada port
• 443. This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin virus atau worm dan sebangsanya
• Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting dan VOIP memungkinkan Anda untuk meng-host Internet panggilan video atau lainnya dengan.
• Port 5631, PCAnywhere
• Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)
Bila Anda menjalankan VNC server remote kontrol ke PC Anda, menggunakan port 5900. VNC berguna jika anda ingin mengontrol remote server.
• Port 111, Portmap
• Port 3306, Mysql
• Port 981/TCP
Analisa Keempat
IP (internet protocol)
Dari Praktek yang dilakukan dapat diketahui
Internet Protokol : Internet protokol : IPv4
Ukuran Header : 20 Bytes
Perbandingan dan Penjelasan Mengenai IP (Internet Protocol)
Selain Ipv4 ada juga IP versi 6.
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4. Keunggulan IPv6 :
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play) Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk.
IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Hypertext Transfer Protocol
Dari gambar di atas dapat disimpulkan :
User-Agent (Browser yang digunakan) : Mozilla Firefox versi 5
Host : www.lockerz.com
Kesimpulan
Pada saat kita membuka sebuah website, ternyata terjadi banyak proses yang disebut dengan enkapsulasi. Dan pada proses pembukaan web terjadi proses permintaan dan pemberian. Jadi saat kita membuka website termasuk jenis komunikasi Half Duplex. Dalam 1 website saja bisa ada proses enkapsulasi yang sangat panjang, bisa sampai ribuan. Oleh karena itu dalam praktikum ini kami ditugaskan oleh guru mata pelajarn Diagnosa LAN untuk memahami proses enkapsulasi tersebut.
Diatas adalah hasil prakteknya, bilamana anda ingin mendownload filenya dengan ekstensi docx, bisa anda dapatkan di link dibawah ini
http://www.4shared.com/get/YlfXm809/Praktik_Enkapsulasi.html
Protokol
Protokol adalah kesepakatan atau standar yang mengatur koneksi atau komunikasi data antar device berbeda. contoh protokol antara lain IP, UDP, TCP, DHCP, HTTP, FTP, Telnet, SSH, POP3, SMTP, IMAP. Beberapa pengertian protokol=protokol itu adalah sebagai berikut:
Enkapsulasi membungkus data dengan informasi protokol yang diperlukan sebelum dikirim. Sehingga, ketika bergerak turun melewati layer-layer OSI, paket data menerima header, trailer, dan informasi lain. Lima langkah konversi untuk enkapsulasi data:
- Membuat data
- Masukkan data dalam segment
- Masukkan segment dalam paket atau datagram
- Masukkan paket dalam frame
- Konversi frame ke pola 1 dan 0 (bit)
Gambar Proses Enkapsulasi
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Enkapsulasi_%28komputer%29
http://otakkacau.co.cc/2008/12/02/pengertian-dan-macam-macam-protokol/
http://www.belajarpc.info/pengertian-dhcp-dynamic-host-configuration-protocol.htm
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080916214601AAnvrYz
http://mudji.net/press/?cat=13
Protokol adalah kesepakatan atau standar yang mengatur koneksi atau komunikasi data antar device berbeda. contoh protokol antara lain IP, UDP, TCP, DHCP, HTTP, FTP, Telnet, SSH, POP3, SMTP, IMAP. Beberapa pengertian protokol=protokol itu adalah sebagai berikut:
- HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
- Gopher adalah aplikasi yang dapat mencari maklumat yang ada di Internet, tetapi hanya “text base” saja, atau berdasarkan teks.Untuk mendapatkan maklumat melalui Gopher, kita harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di Internet. Gopher merupakan protocol yang sudah lama dan saat ini sudah mulai di tinggalkan karena penggunaannya tidak sesedeharna HTTP.
- FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.
- Mailto, Protokol mailto digunakan untuk mengirim email melalu jaringan internet. Bentuk format pada protocol ini adalah : mailto:namaemail@namahost contoh : mailto:sibodoo@yahoo.com
- TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
- DHCP () Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah suatu layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP Server. Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi mengatur alamat IP Address pada komputer klien yang dikelolanya
Protokol Komunikasi
Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :
- Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
- Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
- Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
- Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Enkapsulasi
Enkapsulasi secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai “framing”. Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain:- Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.
- Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM.
Enkapsulasi membungkus data dengan informasi protokol yang diperlukan sebelum dikirim. Sehingga, ketika bergerak turun melewati layer-layer OSI, paket data menerima header, trailer, dan informasi lain. Lima langkah konversi untuk enkapsulasi data:
- Membuat data
- Masukkan data dalam segment
- Masukkan segment dalam paket atau datagram
- Masukkan paket dalam frame
- Konversi frame ke pola 1 dan 0 (bit)
Gambar Proses Enkapsulasi
http://otakkacau.co.cc/2008/12/02/pengertian-dan-macam-macam-protokol/
http://www.belajarpc.info/pengertian-dhcp-dynamic-host-configuration-protocol.htm
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080916214601AAnvrYz
http://mudji.net/press/?cat=13
Contoh terminal data seperti : printer, monitor PC, keyboard, plotter, scanner, dll.
Komunikasi data sendiri memiliki 3 elemen utama yaitu:
-Sumber data
-Media Transmisi
-Penerima data
Pengertian Sumber Data
Sumber data adalah elemen yang bertugas untuk mengirimkan informasi atau data, sebagi contoh adalah, Telepon, Mesin Fax, dsb. Sumber data dilengkapi dengan Transmitter yang berfungsi sebagai Pengirim informasi atau data. Output dari Transmitter sendiri yaitu berupa pulsa listrik, Gelombang Elektromagnetik. Contoh dari Transmitter adalah Modem, dsb
Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara sender dan receiver (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan bermacam-macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Secara garis besar media transmisi pada jaringan komputer dibedakan menjadi tiga media, yaitu : Kabel, Wireless, Satelit (VSAT)
a. Kabel
Tipe-tipe kabel yang digunakan di dalam jaringan LAN adalah :
– Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
– Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
– Kabel Koaksial
– Kabel Fiber Optic
– Wireless LAN
– Petunjuk Instalasi Kabel
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel twisted pair ada dua tipe yaitu shielded dan unshielded. Unshielded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana. Kualitas kabel UTP berbeda dengan telephone, Kabel ini mempunyai 4 pasang kabel di dalamnya, dan setiap pasangan adalah kembar. Kabel ini cocok untuk topologi star(bintang).
Spesifikasi Teknis dari twisted pairs adalah :
- Jarak terjauh 100 meter.
- Dihubungkan dengan konektor RJ-45.
- Memiliki beberapa kategori, yaitu : kategori 1, 2, 3, 4, dan 5.
- Masalah yang dihadapi adalah : crosstalk.
Kabel Koaksial
Kabel Koaksial adalah kabel yang memiliki satu konduktor copper ditengahnya. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus.
Ada dua jenis tipe kabel koaksial yaitu kabel koaksial thick dan kabel koaksial thin.
· Kabel koaksial thin (RG-58) disebut juga dengan 10Base2 (thinnet) . dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataannya hanya samapai 185 meter.
· Kabel koaksial thick (RG-8) disebut juga dengan10Base5 (thicket), dengan spaseifikasi teknis :
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
- Impedansi terminator 50 Ohm.
- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer
Kabel Fiber Optik
Kabel serat optik (fiber optic) mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang lebih jauh dibanding kabel koaksial maupun kabel twisted, juga mempunyai kecepatan yang baik. Hal ini sangat baik digunakan ketika digunakan untuk fasilitas konferensi Radio atau layanan interaktif. 10BaseF adalah merujuk ke spesifikasi untuk kabel fiber optik dengan membawa sinyal Ethernet.
b. Wireless
Jaringan yang menggunakan media transmisi wireless sering disebut WLAN. LAN yang menggunakan Media transmisi wireless bisa berupa frekwesi radio, infra merah ataupun sinar laser untuk berkomunikasi diantara workstation dan file server ataupun hub. Tiap-tiap segmen mempunyai sebuah transceiver/antena untuk mengirim atau menerima data.
Satelit
Suatu alternatif yang dapat ditawarkan untuk potong kompas jaringan WAN ialah dengan jaringan VSAT (satelit).
Keuntungan VSAT adalah:
– kecepatan bit akses tinggi
– jaringan akses langsung ke ISP router dengan keandalannya mendekati 100%
– VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit
– dengan jaringan potong kompas satelit maka kongesti jaringan telekomunikasi PSTN yang ada tidak perlu terjadi.
Kerugiannya adalah :
– bahwa untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner.
Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
Penerima data (receiver)
Penerima data (receiver) adalah elemen / media yang bertugas menerima informasi / data, contohnya adalah : telepon, fax, terminal dsb.
Penerima Data dilengkapi oleh Receiver
Perangkat Terminal data (Data Terminal Equipment) : Perangkat yang berfungsi mengirim serta menerima data / informasi dari tempat lain.
Metode Komunikasi data
•Point to Point(P 2 P)
–Peer to peer (NAPSTER, KAZZA, iMesh,…)
•Point to Multipoint(P 2 M)
–Client server
Cara Transmisi Data
•Simpleks Line (satu arah)
–saluran komunikasi yang paling murah karena hanya satu arah
–Contohnya; Bertelepon
•Half Dupleks (dua arah bergantian)
–transmisi data dilakukan dalam dua arah,
–tidak dalam waktu yang bersamaan.
–Contohnya; Video Call / Video Chat (Webcamman)
Full Duflex (Dua arah penuh)
–penerima dan pengirim informasi bisa secara serentak
–Data dapat dikirim dari dua arah pada saat yang bersamaan
–Contohnya; Bertelepon
Pengpalikasian Komunikasi Data saat ini :
Reservasi Tiket secara online
Mesin ATM pada perbankan
Bank dengan sistem online
Internet & E-mail
Teleconference (audio/video)
LAN / WAN / MAN
GSM / CDMA
GPS (Global Positioning System)
Dsb
Manfaat Komunikasi data
•Data Sharing
•Program Sharing
•Device Sharing
•Hubungandengansistemyang berbeda
•Paperless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar